Modul memori Single In-line dan Dual In-line Memory Modul pada dasarnya hanya cara yang berbeda dari kemasan memori silikon yang sama. Perbedaan utama antara kedua jenis modul dalam jumlah pin yang mereka miliki. . DIMM memiliki dua kali lebih banyak dibandingkan dengan pin SIMM sebanding. Ini mungkin tidak tampak mungkin pada awalnya karena itu jelas terlihat bahwa mereka memiliki jumlah yang sama pin di setiap sisi, tetapi pemeriksaan lebih dekat mengungkapkan bahwa konektor pada kedua sisinya saling terhubung satu sama lain dalam SIMM.
Keuntungan yang sangat jelas ini adalah bus yang lebih luas bahwa DIMM dapat memanfaatkan. DIMM memiliki 64bit dibandingkan dengan bus 32-bit yang digunakan oleh bus SIMMSs lebih luas berarti lebih banyak data dapat melewati dan ini berkorelasi dengan kinerja yang lebih cepat secara keseluruhan sejak memori sangat penting dalam semua operasi komputer. Mencapai bus 64bit tidak eksklusif untuk DIMM karena kemampuan ini telah dicapai dengan SIMM melalui sedikit trik rapi. Caranya adalah dengan menggunakan dua SIMM bersamaan, bus yang dihasilkan akan menjadi jumlah dari dua bus. Munculnya DIMM telah benar-benar membuat praktek ini tidak perlu.
SDRAM adalah kependekan dari Synchronous DRAM (Synchronous Dynamic Random Access Memory). SDRAM diperkenalkan pertama kali pada tahun 1996. SDRAM merupakan salah satu dari jenis memori komputer kategori solid state. Modul memori SDRAM banyak digunakan pada komputer jenis PC. Pada komputer yang menggunakan mikroprosesor produk Intel, SDRAM ini sering dipasangkan dengan Pentium MMX, Pentium Pro, Pentium II, Pentium III, Celeron, sebagian dengan Pentium 4. Sedangkan pada komputer yang menggunakan mikroprosesor produk AMD, SDRAM ini sering dipasangkan dengan AMD Athlon dan Duron.
SDRAM yang pertama kali diperkenalkan berkecepatan 66 MHz yang kemudian lebih dikenal dengan nama SDRAM PC-66. SDRAM PC-66 inilah yang sering dipasangkan dengan Pentium MMX, Pentium Pro dan Pentium II. Pada perkembangan selanjutnya diproduksi SDRAM berkecepatan 100 MHz yang lebih dikenal dengan nama SDRAM PC-100. Pada saat itu, SDRAM PC-100 banyak dipasangkan dengan komputer Pentium III dan AMD Athlon. Sampai akhirnya diproduksi SDRAM yang lebih cepat lagi, yaitu SDRAM berkecepatan 133 MHz yang lebih dikenal dengan nama SDRAM PC-133, sering dipasangkan dengan komputer berbasis Pentium 4 ataupun AMD Athlon dan Duron.
Popularitas SDRAM mulai menurun ketika muncul modul memori yang lebih baru, yaitu DDR SDRAM. Apalagi di pasaran, DDR SDRAM ini didukung dengan chipset yang stabil. Modul memori baru tersebut menggeser popularitas SDRAM.
* Organisasi DRAM *
Di dalam suatu chip memori terdapat lokasi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan data, berupa sel-sel yang tersusun membentuk matriks (baris dan kolom). Setiap selnya terbentuk dari satu kapasitor dan satu transistor. Setiap sel (setiap unit penyimpan) mampu menyimpan satu bit data. Dengan demikian, data yang disimpan dalam unit penyimpan ini, secara unik juga membentuk susunan baris dan kolom. Sistem penyimpanan data di dalam sel-sel memori individual seperti ini terjadi pada setiap bank memori. Jika controller mengakses DRAM akan dilakukan dengan cara menentukan bank memori lebih dahulu, kemudian menentukan baris dan kolomnya, dan akhirnya data akan dibaca dari lokasi fisik sel-sel memori tadi. Pada DRAM modern, jumlah baris dan kolom sel (unit penyimpan data) tersebut dapat mencapai ribuan.
Dalam sebuah chip, data disimpan dalam bentuk bit pada setiap unit penyimpan. Jumlah unit penyimpan pada setiap chip bervariasi, ada yang 64 M (64 juta), 128 M (128 juta), atau mungkin lebih (?) dengan lebar data 4x, 8x, atau 16x. Jika sebuah chip berisi 64 M unit penyimpan dengan lebar data 4x, maka chip tersebut mampu menampung:
* SDRAM Latency *
CPU (prosesor) bertugas memproses data yang diperoleh dari memori. Oleh karena itu, sebelum CPU (prosesor) memproses data harus mengakses memori lebih dahulu untuk memperoleh data. Jika memori utama yang digunakan oleh komputer tersebut adalah SDRAM, maka prosesor harus mengakses SDRAM secara sempurna untuk memperoleh data. Namun, umumnya, CPU modern memiliki kecepatan yang lebih tinggi (lebih cepat) dibandingkan kecepatan SDRAM, sehingga prosesor harus menunggu beberapa saat untuk mendapatkan data dari SDRAM.
Lambatnya pengambilan data dari SDRAM dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya adalah SDRAM latency, yaitu lama waktu penundaan (kelambatan) yang terjadi apabila komputer mengakses data dalam SDRAM. SDRAM latency berkaitan erat dan bahkan tak jarang turut memberikan sumbangan yang besar pada total memory latency (besarnya kelambatan memori secara keseluruhan) yang dapat mengakibatkan kemacetan pada sistem komputer.
Terdapat empat ukuran utama yang menentukan besarnya faktor kelambatan akses SDRAM (SDRAM latency), yaitu tCAS, tRCD, tRP, dan tRAS. Huruf ‘t’ kependekan dari time (lama waktu).
0 Comment:
Posting Komentar